FAJARTIMURNEWS.com PALU Sulteng. BPJS Kesehatan mendukung dan bersinergi dengan Pemerintah Provinsi Sulteng dalam pelaksanaan Program "Berani Sehat".
Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Abdul Kadir mengemukakan hal tersebut ketika melakukan audensi dengan Gubernur Sulteng Anwar Hafid dan Wagub Sulteng Reny A Lamadjido, diruang kerja Gubernur Sulteng, pada Rabu (12/3/25) siang.
Menurut Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan, di beberapa daerah diluar Sulteng sudah menerapkan program UHC Prioritas dengan semangat yang sama dengan yang diusung program "Berani Sehat" yang masyarakat nya hanya membawa KTP sudah bisa
"apalagi cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan di Sulteng sudah diatas 90 prosen. Begitu juga dengan tingkat keaktifan peserta juga sudah lebih dari 80 prosen sehingga sangat memungkinkan menerapkan UHC Prioritas.
Namun keaktifan peserta per Kabupaten Kota ternyata masih terdapat tiga Kabupaten dengan tingkat keaktifan peserta dibawah 80 prosen sehingga pendekatan UHC Prioritas masih terkendala untuk menjangkau seluruh wilayah Sulteng, ," kata Abdul Kadir.
Ia menyarankan, pemda Sulteng untuk duduk bersama dengan tiga Kabupaten Kota yakni Donggala, Sigi dan Parigi Moutong (Parimo) agar dalam waktu dekat bisa mengejar target kepesertaan 80 prosen per Kabupaten Kota dan Program "Berani Sehat" dapat teraktivasi dan terintegrasi dengan UHC Prioritas tanpa kendala.
Terkait dengan pelunasan tunggakan iuran kata Abdul Kadir, Deputi menyodorkan beberapa skenario cost sharing yang bisa dibahas lebih lanjut oleh pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota.
Opsi lain yang bida ditempuh pemerontah Provinsi Sulteng ialah dengan mengumpulkan dana CSR dari berbagai perusahaan yang beroperasi di Sulteng untuk meringankan beban APBD.
Menurut Gubernur, macetnya pembayaran iuran BPJS Kesehatan menjadi salah satu sebab mengapa masyararat yang sudah terdaftar program JKN ditolak berobat di faskes.
Karenanya, Gubernur dan Wakil Gubernur membuat terobosan "Berani Sehat" agar warga Sulteng bisa berobat ke faskes hanya dengan membawa KTP. "kami mencari relaksasi supaya tak ada lagi masyarakat Sulteng yang tidak tercover BPJS Kesehatan, "harapnya.
Dengan program "Berani Sehat", Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng semakin optimis pembangunan kesehatan semakin diutamakan dan berdampak bagi warga Sulteng sehingga tidak perlu lagi beribat lanjut keluar daerah karena faskes sudah lengkap dan pelayanan sudah bertaraf internasional.
"tugas kita sekarang untuk mengejar 80 prosen tingkat kepesertaan aktif per Kabupaten Kota supaya UHC Prioritas jadi pintu masuk "Berani Sehat," "katanya.-(ditha/basri).